Ketika nama besar seorang tokoh politik masuk ke dalam pusaran kasus korupsi, perhatian publik pasti tersita. Itulah yang terjadi pada Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus ini bukan hanya soal dugaan suap, tetapi juga menguak bagaimana kekuasaan sering kali dijalankan di balik layar.
Hasto, yang selama ini dikenal sebagai tokoh sentral di PDIP, kini menghadapi tuduhan serius terkait skandal suap yang melibatkan Harun Masiku dan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Publik terkejut, partai terguncang, dan dunia politik Indonesia pun kembali disorot dengan pertanyaan besar.
nah dalam artikel ini kami akan membagikan kepada kalian semua apa agama hasto kritiyanto beserta profil dan biodatanya.
Profil dan Biodata Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto adalah salah satu tokoh politik senior di Indonesia yang dikenal luas sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966, ia tumbuh besar di lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan dan nilai-nilai kerja keras. Perannya dalam PDIP sangat strategis, menjadi tangan kanan Megawati Soekarnoputri dalam menggerakkan mesin partai, terutama dalam memenangkan berbagai agenda politik besar seperti Pilpres 2014 dan 2019.
Sebagai seorang politisi, Hasto dikenal loyal terhadap partainya. Namun, loyalitas tersebut tak lepas dari sorotan publik, terutama setelah namanya terseret dalam dugaan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku. Meskipun begitu, perjalanan panjangnya dalam dunia politik dan kontribusinya bagi PDIP menjadikan Hasto sebagai figur sentral yang patut diperhitungkan.
Selain aktif di dunia politik, Hasto juga dikenal memiliki latar belakang pendidikan yang solid dan pengalaman profesional yang luas di bidang bisnis. Sebelum terjun ke politik, ia sempat menjabat sebagai Project Manager di beberapa perusahaan besar. Kombinasi pengalaman bisnis dan politik inilah yang menjadi modal besar dalam kiprahnya di PDIP.
Nah berikut ini Biodata Hasto Kristiyanto
- Nama Lengkap: Hasto Kristiyanto
- Tempat, Tanggal Lahir: Yogyakarta, 7 Juli 1966
- Usia: 58 tahun (per 2024)
- Pendidikan Formal:
- SD Gentan, Yogyakarta (1972-1979)
- SMP Negeri Gentan, Yogyakarta (1979-1982)
- SMA Kolese De Brito, Yogyakarta (1982-1985)
- Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) (1985-1991)
- Prasetya Mulya Business School, Jakarta (1997-2000)
- Pekerjaan: Politisi, Sekretaris Jenderal PDIP (2015–sekarang)
- Partai Politik: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
- Keluarga:
- Istri: Dra. Maria Stefani Ekowati
- Anak: 2 orang
- Karier Politik:
- Anggota DPR RI (2004-2009)
- Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (2014)
- Sekretaris Jenderal PDIP (2015–sekarang)
- Prestasi dan Kontroversi:
- Berperan besar dalam suksesnya PDIP mengusung Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
- Tersandung kasus suap yang melibatkan Harun Masiku, menimbulkan sorotan tajam terhadap integritasnya sebagai Sekjen PDIP.
Hasto Kristiyanto adalah gambaran tokoh politik yang memiliki perjalanan karier gemilang, meski tak lepas dari tantangan dan kontroversi. Ia adalah cerminan bagaimana dunia politik Indonesia terus berkembang dengan segala dinamikanya.
Agama Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto menganut agama Katolik. Hal ini terlihat dari latar belakang pendidikannya di SMA Kolese De Brito, Yogyakarta, sebuah sekolah Katolik yang terkenal dengan tradisi akademik dan pembentukan karakter. Selain itu, kedekatannya dengan nilai-nilai gereja juga disebut menjadi salah satu faktor yang membentuk pribadinya, termasuk dalam memilih jalur hidup dan kariernya. Sebagai seorang politisi, Hasto dikenal tetap menjunjung nilai-nilai yang sejalan dengan keyakinannya.
Kesimpulan
Kasus penangkapan Hasto Kristiyanto oleh KPK menjadi sorotan tajam dalam dunia politik Indonesia, terutama karena melibatkan tokoh kunci PDIP. Perannya yang selama ini strategis dalam partai kini dipertanyakan akibat dugaan keterlibatannya dalam skandal suap Harun Masiku. Terlepas dari kontroversi ini, perjalanan panjang Hasto menunjukkan dedikasinya terhadap partai dan politik nasional. Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk memperjuangkan politik yang lebih bersih dan transparan demi kepercayaan publik.
